Jumat, 27 Mei 2016

MACET JAKARTA

Perekonomian Indonesia

JAKARTA. Terkenal dengan macetnya. Menurut penelitian oleh Castrol, Jakarta adalah kota termacet di dunia. 



Faktor pertama yang pasti adalah transportasi umum. Kita tahu sendiri, transportasi umum di jakarta, belum memadai. Masih banyak kendaraan umum yang dipaksa beroperasi, padahal mesinnya sudah tidak layak. Kemudian selain itu, faktor keamanan dan kenyamanannya sendiri, masih belum terjamin. Kita harus siap waspada.

Padahal kata menurut ahok, di hongkong aja 90% warganya memakai transportasi umum. Sedangkan di singapura dan mumbai, 50%. Jakarta? Miris sekali, hanya 20%. Oleh karena itu, masih banyak yang perlu dibenahi dari transportasi umum Jakarta.

Nah, kemudian apa yang terjadi? Orang berlomba-lomba beli sepeda motor dan beli mobil pribadi, yang angkanya naik terus setiap hari, karena transportasi umum yang masih di anak tiri. Ujungnya? Kemacetan di berbagai sudut Ibu Kota

Hal ini bisa dilihat dari pertumbuhan jumlah kendaraan pribadi di Jakarta yang mencapai angka 12 hingga 13 % per tahun. Sedangkan, pertumbuhan ruas jalan hanya 0,01% per tahun. Itu artinya ada sekitar 6000 kendaraan baru tiap harinya di Jakarta, sedangkan panjang jalannya tidak bertambah. Sangat, mengerikan.

Mirisnya lagi, sudah jalan sempit, masih aja ada mobil parkir sembarangan, angkot ngetem berjam-jam sampe PKL nekat menerobos jalan. Ini artinya satpol PP, masih punya banyak tugas.

Tak hanya itu saja, kemacetan pun dikontribusikan oleh daerah sanggahan jakarta, bodetabek. Itu artinya meskipuns udah sumpek, jakarta pun masih perlu menahan serbuan dari berbagai penjuru arah, yang pastinya menambah kemacetan setiap harinya.

Tapi bukan salah mereka, untuk mencari mata pencaharian ke jakarta. Salah kita sendiri, kita terlalu membangun apa-apanya semuanya ada di jakarta. Akhirnya semuanya menumpuk di Ibu Kota. Harusnya pemerintah kita itu berani, membangun indonesia secara merata, tidak hanya di Jakarta.

Tidak heran jika lama-lama orang di jakarta ini jadi stress. Ketertiban hanya dianggap sebagai konsep. Misalnya tahu sendiri, lampu merah di Jakarta itu artinya lampu start untuk balapan. Belum lagi disusul sama kopaja ugal-ugalan.

Tidak hanya lalu lintas, tapi juga ketertiban birokrasi yang perlu diperbaiki. Masih banyak mafia-mafia berdasi, yang menyamar membela rakyat, tapi kalau dikasih suap, malah bilang terima kasih. Akibatnya? Bertahun-tahun sudah Jakarta menanggung beban yang perih.

Baru saat perencanaan tata kota dibenahi, transportasi umum mulai diperbaiki. Tapi tentu saja, tidak ada yang namanya perubahan instan. Semuanya butuh proses dan waktu. Termasuk kita semua yang harus mau beraksi, dan sabar menunggu. Jadi ayo, sama-sama kita hadapi masalah ini, dan bangun Jakarta yang baru.

Kamis, 26 Mei 2016

BANJIR JAKARTA

Perekonomian Indonesia


Banjir dan banjir. itulah kata-kata yang bisa menggambarkan Jakarta. Banjir datang tiap tahunnya dan membuat penduduk Jakarta makin stres. Tidak hanya membuat jalanan macet, tetapi banjir juga menimbulkan banyak sekali penyakit, sampah hingga cucian hanyut. Mengapa banjir di Jakarta terus terjadi? Apakah ini semua salah Pemerintah ?



Intinya, banjir Jakarta merupakan masalah yang multidimensional, mulai dari daratan Jakarta sendiri yang sudah tidak sanggup menerima volume air yang besar, pemerintah yang kurang siap antisipasinya, sampai penduduknya sendiri yang sangat sulit untuk diatur.

Jika melihat dari sejarah geografisnya, Jakarta dibentuk oleh sungai-sungai yang mengalir dari wilayah Bogor dan sekitarnya. Sungai-sungai besar yang mengalir ke Jakarta, seperti sungai Ciliwung, jaman dulu membawa material hasil letusan gunung Salak, gunung Gede, dan gunung Pangrango bersamanya, yang kemudian terendapkan, terus menumpuk dan menghasilkan daratan, yang kita kenal kini sebagai Jakarta. Fakta uniknya, sungai-sungai tersebut, juga ikut menerobos daratan yang dibuatnya, sehingga membuat Jakarta daratannya hingga kini dialiri oleh banyak sungai.

Kemudian, pada waktu musim kemarau, sungai-sungai di Jakarta ini sangat bau dan kering. Tapi, waktu musim hujan, sungai sungai ini membawa volume air yang sangat besar yang akhirnya membuat daerah tepian sungai jadi ikutan banjir. Saat urbanisasi terjadi, dimana Jakarta akhirnya menjadi Jakarta, dalam tanda kutip, banyak orang yang tinggal dipinggiran sungai sehingga membuat daerah resapan banjir, menjadi hilang.

Akibatnya, banjir tidak mampu diserap daerah tepian sungai lagi dan akhirnya meluas kemana-mana. Belum lagi ditambah, penduduk Jakarta yang membuang sampah ke sungai seakan-akan sudah menjadi hobi turun temurun yang patut dilestarikan, yang pada akhirnya membuat aliran sungai menjadi tidak lancar. Dan, jadilah banjir Jakarta.

Urbanisasi penduduk ke Jakarta juga membuat Jakarta makin padat. Banyak orang yang kemudian membangun rumah di kota Bogor dan Puncak, dimana pembangunan ini membuat banyak hutan di daerah tersebut akhirnya digundulkan demi pemukiman.

Akibatnya, air hujan di wilayah Bogor dan Puncak yang seharusnya diserap oleh hutan, malah jadi langsung mengalir menuju Jakarta. Volume air yang besar dari Bogor dan Puncak tersebut tidak dapat ditampung oleh sungai-sungai di Jakarta dan jadilah banjir di Jakarta.

Pemprov DKI Jakarta harusnya bisa lebih baik menanggulangi masalah ini. Seperti misalnya dengan memberikan prediksi bencana banjir, melakukan kerjasama dengan lembaga internasional dan NGO, dan menerapkan peraturan yang tegas untuk drainase dan daerah aliran sungai.

Tapi selain Pemprov itu sendiri, penduduk Jakarta sendiri harusnya juga berpartisipasi aktif mencegah banjir. Misalnya dengan melaporkan pembangunan tempat tinggal liar di tepian sungai dan melaporkan orang-orang yang hobinya buang sampah sembarangan lewat berbagai macam media yang sudah maju di jaman sekarang, seperti lewat aplikasi Qlue yang tersedia di Google Play Store, layanan pengaduan online Lapor!, SMS Gubernur yang langsung bisa disambungkan ke Ahok hingga Jakarta Smart City yang dapat membuat warga Jakarta dapat mengawasi pekerjaan pemerintahnya sendiri.

Ya, masalah banjir Jakarta memang sangat sulit untuk dibenahi. Tidak hanya membutuhkan uang, tapi juga diperlukan kesadaran bagi seluruh lapisan masyarakat.

Rabu, 25 Mei 2016

MELEMAHNYA RUPIAH

Perkenomian Indonesia

Akhir-akhir ini nilai rupiah sedang naik turun, bahkan beberapa waktu lalu nilai rupiah mengalami nilai terburuk sejak dari tahun 1998.



Secara garis besar, faktor utamanya, adalah karena perbaikan ekonomi Amerika Serikat. Singkat cerita, ekonomi amerika mengalami krisis, dulu pada tahun 2008. Lalu, mereka semenjak itu memperbaiki ekonomi mereka dengan berbagai kebijakan, sehingga hasilnya sekarang, dollar menguat. Kemudian akibat dollar yang menguat, dan beberapa kebijakan amerika membuat mata uang negara-negara lain tertekan dan akhirnya melemah. 

Amerika, memperbaiki ekonominya dengan sebuah paket kebijakan, yang bahasa ekonomi, adalah “Quantitative Easing”. Yang pendeknya adalah menyuntikkan dana stimulus untuk membangkitkan gairah ekonomi mereka dari terpaan krisis. Mereka, dalam tanda kutip, memompa dollar baru terus, yang kemudian digunakan sebagai stimulus ekonomi yang diharapkan dapat memutar ulang perekonomian mereka. Yang kemudian, oleh para investor dananya banyak diinvestasikan ke negara-negara berkembang, seperti ke Indonesia.

Kemudian, setelah ekonomi mereka membaik akibat stimulus tersebut, mereka pun mengeluarkan lagi kebijakan lanjutan bernama “Tappering off”. Yang pendeknya adalah, memotong, dana, stimulus tersebut. Kemudian, karena dana stimulus tersebut dipotong, banyak dari para investor akhirnya hengkang, dan pulang ke Amerika lagi. Membuat dolar jadi pulang kampung. Akibatnya? Jumlah dollar jadi sedikit, dan nilainya pun jadi makin berharga. Dan itu menekan mata uang global, khususnya bagi negara-negara berkembang, termasuk indonesia, yang tadinya merasakan dana stimulus dari para investor, kemudian tiba-tiba jadi hilang.

Lalu, akibat dollar yang menguat, perekonomian global pun jadi lesu. Selain itu juga seperti Cina yang perekonomiannya sedang melambat dan masih banyak faktor lainnya lagi. Menyebabkan komoditas ekspor andalan indonesia kayak batu bara, kelapa sawit dan karet, jadi sepi peminat. Apa akibatnya? Neraca perdagangan kita anjlok! Faktanya sendiri pun, sudah tiga tahun berturut-turut neraca perdagangan Indonesia mengalami defisit. Ekspor kita lesu, sedangkan impor terus naik.

Pendeknya pelemahan ini disebabkan karena perbaikan ekonomi amerika, dan dikontribusikan oleh neraca perdagangan kita. Yang sekarang kita tahu, tidak cuma di Indonesia, tapi juga melanda banyak negara. Bahkan, banyak yang lebih parah dari Indonesia.

Selasa, 24 Mei 2016

JIKA NEGARA MENCETAK UANG SEBANYAK MUNGKIN

Perekonomian Indonesia


Menurut penelitian Bank Dunia, sekitar 100 juta jiwa penduduk Indonesia hanya memiliki penghasilan 330 ribu rupiah per bulannya. Banyak dari kita bertanya, mungkin ada yang bertanya kenapa negara kita tidak mencetak uang sebanyak-banyaknya saja? Untuk memberantas kemiskinan. Kenapa?





Intinya, kita tidak bisa mencetak uang sebanyak-banyaknya, karena hal itu bisa mengakibatkan kenaikan harga barang, dan penurunan dalam tanda kutip “nilai” uang itu sendiri, atau yang biasa disebut sebagai inflasi. Bagaimana hal itu dapat terjadi?

Pendeknya, dalam suatu pasar, banyaknya jumlah uang yang beredar dan jumlah barang yang dibutuhkan harus lah seimbang. Jika pemerintah mencetak terlalu banyak uang, kita akan juga memiliki lebih banyak uang dan tentunya membuat kemampuan membeli barang semakin tinggi, akibatnya jumlah barang yang ingin kita beli berkurang, dan harganya pun juga ikut menyesuaikan. Hal tersebut tidak mengubah apa-apa, kecuali menurunkan, dalam tanda kutip, “nilai” uang itu sendiri, sehingga nilainya semakin lama, semakin tidak berharga karena jumlahnya yang terlalu banyak.

Fakta uniknya, cukup banyak negara di dunia ini, pernah mengalami inflasi parah, akibat mencetak uang yang terlalu berlebihan. Salah satunya adalah negara Jerman setelah kalah pada perang dunia pertama dan harus membayar kerugian perang. Saking tidak berharganya, uang disana dipakai untuk mainan, menyalakan api kompor, hingga jadi penghias dinding di rumah. Kemudian selain itu juga ada negara Zimbabwe. Dimana harga telur disana bisa mencapai angka milyaran dollar zimbabwe, sangat fantastis. Dan tak ketinggalan juga, negara Hungaria setelah perang dunia kedua, yang pernah memiliki kertas uang yang bernilai nominal 1 milyar triliun, menjadikannya inflasi terparah sepanjang sejarah.

Kesimpulannya jangan pernah  mencoba mencetak uang. Karena tidak hanya membuat terjadinya inflasi, mencetak uang juga melanggar hukum.

Minggu, 22 Mei 2016

KORUPSI DI INDONESIA

Perekonomian Indonesia

Tidak pernah ada manusia yang sama sekali bersih dari dosa, keserakahan dan ketamakan sering kali menjadi teman baik mereka, karena itulah sepanjang usia peradaban manusia sepanjang itu pula korupsi sudah hidup. Mengikuti perkembangan manusia, korupsi selalu hadir mewarnai sejarah dengan karakter, aktor dan modus tersendiri.

Apalah arti seseorang tanpa kekuasaan. Kekuasaanlah yang mengakomodir segala tindak tanduk busuk para pelaku korupsi. Tidak heran korupsi identik dengan orang-orang yang berkuasa di zamannya. Penyalahgunaan wewenang dan benturan kepentingan (conflict of interest) rentan sekali terjadi, apalagi bila kekuasaan mutlak dalam genggaman, korupsi sudah dipastikan menjadi karakteristik sebuah rezim yang memiliki kekuasaan absolut tersebut.

Sebagian warga Indonesia sangat prihatin, atas rilis dari Menseskab Dipo Alam beberapa waktu lalu, yang menyatakan bahwa ada 176 pejabat negara dari kepala daerah hingga anggota DPR yang terlibat kasus hukum. Mayoritas dari perkara yang menjerat pejabat negara tersebut terkait kasus korupsi yakni sebanyak 131 orang (74,43%) dan 45 orang (25,29%) terkait tindak pidana umum.

Kita tahu bahwa sudah sejak dulu, pola tindak korupsi para politisi adalah menggunakan kekuasaan mereka untuk mendorong adanya proyek, misalnya mencari suap atau bekerjasama dengan pengusaha. Apalagi, kecenderungan saat ini, kabanyakan seorang Kepala Daerah menjadi kutu loncat dari satu parpol ke parpol lain. Apalagi di daerah, perpindahan dari satu parpol ke parpol yang lain masih sangat mudah. Sehingga dikatakan bahwa tingkat ke-murtadan di partai politik, sangat banyak.

Berdirinya KPK, tidak menyelesaikan masalah korupsi, bahkan beberapa anggota KPK pun ikut terjerat kasus korupsi

Perilaku aparat negara yang tidak kredibel dan korup merupakan ekpresi dari rapuhnya kedaulatan politik. Begitu juga dalam bidang kepribadian dalam kebudayaan. Dengan memperhatikan realitas sosial, politik, dan ekonomi yang kedodoran, harapan perbaikan sangatlah tinggi atas kepemimpinan presiden terpilih Jokowi-JK sebagai lokomotif dalam pembangunan lima tahun mendatang khususnya kepada reformasi hukum yang mengalami ketertinggalan dibandingkan dengan reformasi ekonomi, politik, dan sosial.

Rakyat ingin para pemimpin yang mampu menghadirkan politik harapan, bukan malah terus menerus memproduksi politik kecemasan dan menggerogoti keuangan negara yang semakin memprihatinkan dengan besarnya hutang luar negeri demi kepentingan memenuhi kantong-kantong pribadi koruptor. 

Oleh karena itu rakyat menaruh harapan yang tinggi terhadap hasil capaian kinerja pemerintahan Bapak Presiden Jokowidodo dalam melakukan percepatan kesejahteraan masyarakat, kemakmuran negara, reformasi hukum, pemberantasan korupsi, kemandirian bangsa, kemajuan teknologi dan peningkatan SDM serta Perekonomian yang saat ini dinilai masih terjajah oleh negara lain.

LAMBATNYA PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA

Perekonomian Indonesia
Hingga hari ini, permasalahan di bidang infrastruktur Indonesia masih kerap menjadi sorotan utama. Pasalnya, ketertinggalan di bidang infrastruktur merupakan salah satu penyebab pertumbuhan ekonomi Indonesia belum dapat mencapai potensi maksimalnya. Ketertinggalan tersebut antara lain disebabkan belum adanya lembaga pembiayaan khusus infrastruktur serta lemahnya kesadaran dalam pembangunan infrastruktur.




Porsi APBN pada tahun-tahun yang lalu masih sangat dibebani oleh belanja pemerintah yang sifatnya mengikat, termasuk subsidi BBM (bahan bakar minyak), yang pembiayaannya bisa menghabiskan jumlah yang tidak sedikit, hal ini kemudian yang menyebabkan alokasi untuk infrastruktur menjadi sangat terbatas. Dengan kemampuan APBN yang terbatas tersebut, sebetulnyaBadan Usaha Milik Negara (BUMN) diharapkan dapat menjadi salah satu harapan bagi pembiayaan infrastruktur.

Namun sayang, BUMN yang khusus menangani pembiayaan pembangunan infrastruktur pada masa lalu tersebut tidak dapat memaksimalkan fungsinya. Dalam perkembangannya, Bapindo justru mengarah menjadi bank umum, sehingga tidak dapat merealisasikan pembiayaan infrastruktur. Kombinasi keterbatasan anggaran dan tidak adanya BUMN yang khusus menangani masalah pembiayaan infrastruktur tersebut, merupakan penyebab kurang berkesinambungannya pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal ini mengingat, tingginya permintaan tidak dapat diimbangi dengan ketersediaan infrastruktur yang memadai, sehingga pertumbuhan ekonomi tidak dapat tumbuh seoptimal mungkin.

Analogi sebuah siklus pertumbuhan ekonomi itu dilihat dari sisi demand and supply. Jika demand tidak diimbangi sisi supply yaitu infrastruktur, maka akan ada suatu titik dimana kita tidak bisa tumbuh lebih tinggi lagi, bahkan mencapai target pertumbuhan sebesar 6 persen saja cukup sulit.

Sabtu, 21 Mei 2016

SEJARAH MATA UANG RUPIAH

Perekonomian Indonesia
Rupiah merupakan mata uang resmi Indonesia. Nama rupiah biasanya dikaitkan oleh banyak pihak sebagai pelafalan dari rupee mata uang India, namun sebenarnya menurut Adi Pratomo, salah satu peneliti sejarah uang Indonesia, rupiah diambil dari kata rupia dalam bahasa Mongolia.
Hal ini sedikit berbeda dengan banyak anggapan bahwa rupiah adalah salah satu unit turunan dari mata uang India. Rupee India sebenarnya juga dapat dikatakan sebagai turunan dari kata rupia itu sendiri, dengan begitu rupiah Indonesia memiliki tingkatan yang sama bukan sebagai unit turunan dari mata uang India tersebut.



Pada masa-masa awal kemerdekaan, Indonesia belum menggunakan mata uang rupiah namun menggunakan mata uang resmi yang dikenal sebagai ORI. ORI memiliki jangka waktu peredaran di Indonesia selama 4 tahun, ORI sudah mulai digunakan semenjak 1945-1949. 
Namun penggunaan ORI secara sah baru dimulai semenjak diresmikannya mata uang ini oleh pemerintah sebagai mata uang Indonesia pada 30 Oktober 1946. ORI pada masa awal tersebut dicetak oleh Percetakan Canisius dengan bentuk dan disain yang sangat sederhana dan menggunakan pengaman serat halus. 

Bahkan dapat dikatakan ORI pada masa tersebut merupakan mata uang yang sangat sederhana, seadanya, dan cenderung berkualitas kurang, apalagi jika dibandingkan dengan mata uang lainnya yang beredar di Indonesia. 
Pada masa awal kemerdekaan tersebut ORI beredar luas di masyarakat meskipun uang ini hanya dicetak di Yogyakarta saja. ORI sedikitnya sudah dicetak sebanyak lima kali dalam jangka waktu empat tahun antara lain, cetakan I pada 17 Oktober 1945, seri II pada 1 Januari 1947, seri III dikeluarkan pada 26 Juli 1947. 

Pada masa itu ORI merupakan mata uang yang memiliki nilai yang sangat murah jika dibandingkan dengan uang-uang yang dikeluarkan oleh de Javasche Bank. Padahal uang ORI adalah uang langka yang semestinya bernilai tinggi. 
Ada banyak keraguan sebenarnya mengenai bagaimana tepatnya mata uang ini mulai ada dan dipakai sebagai mata uang resmi. Pada masa setelah diresmikannya rupiah masih ada satu bentuk mata uang yang sempat dipakai di Indonesia. 

Mata uang ini adalah mata uang yang dikeluarkan pada masa RIS yang dikenal sebagai mata uang RIS. Mata uang ini masuk dalam sejarah perkembangan mata uang Indonesia sebagai pengganti sementara Rupiah. 
Setelah masa RIS berakhir mata uang Indonesia kembali menjadi rupiah, namun tidak ada sumber pasti yang menyebutkan mengenai waktu transisi secara tepat dari mata uang RIS ke mata uang rupiah ini. 

Setelah masa RIS tersebut rupiah mulai dipakai secara umum dan mulai banyak mengalami perkembangan dan penyempurnaan. Sebagai mata uang resmi Indonesia, rupiah kemudian dikeluarkan dan dikontrol oleh Bank Indonesia. 
Terlebih lagi semenjak Bank Indonesia secara resmi dijadikan bank central dan diberi kewenangan penuh untuk mengatur perbankan negara pada 1 Juli 1953. Rupiah kemudian diberi kode atau simbol yang digunakan pada semua pecahan uang kertas dan uang logam berupa Rp dan diakui oleh semua pihak. 

Rupiah sendiri tidak secara langsung dapat tersebar secara merata di bumi Indonesia. Persebaran mata uang ini tidak begitu merata secara cepat.

Misalnya saja, daerah kepulauan Riau dan Papua baru menggunakan mata uang rupiah pada tahun 1964 dan 1971. Semenjak dipakainya rupiah sebagai mata uang resmi, rupiah berulang kali mengalami pergolakan. Devaluasi dan Pemangkasan merupakan hal yang selalu menghiasi perkembangan rupiah. 
Devaluasi terjadi pada beberapa periode misalnya saja pada 7 Maret 1946, 20 September 1949 ,Februari 1952 ,September 1959, akhir Januari 1963 dan tahun 1964. Pemangkasan nilai rupiah juga tejadi pada rupiah antara lain terjadi pada 25 Agustus 1959 dan 29 Maret 1983. 


Perubahan-perubahan tampilan, nilai mata uang, bentuk, dan warna pun mewarnai perkembangan mata uang resmi Indonesia ini. Mulai dari ORI yang bentuk, gambar, cetakan, dan kertasnya memiliki kualitas yang buruk hingga kini uang-uang kertas telah memiliki bentuk dan tampilan yang mewah dan rapi. 
Rupiah sudah mengalami banyak sekali masa-masa seiring berkembangnya bangsa ini. Rupiah juga berkembang mengikuti perkembangan masa di Indonesia. 

Ia sempat tidak dianggap sebagai mata uang resmi ketika ORI menjadi mata uang yang diresmikan pemerintah, ia juga sempat tergantikan oleh mata uang RIS, namun pada hakikatnya seluruh mata uang tersebut sebenarnya merupakan sejarah dari rupiah itu sendiri sebagai sebuah mata uang resmi Indonesia. 
Sudah banyak pahlawan, daerah nusantara, dan kebudayaan yang tergambar di mata uang rupiah. Sudah banyak seri yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk mengganti, memperbaiki, dan menyempurnakan mata uang kebanggan negara ini. 

Bagaimanapun, rupiah merupakan sebuah cermin dari bangsa Indonesia. Ketika mendengar kata rupiah, hal yang langsung terpikirkan adalah Indonesia, jelas karena rupiah adalah milik Indonesia saja dan tidak ada negara lain yang memiliki rupiah. 

Sebagai salah satu kebangaan negara, sudah semestinya rupiah juga dijunjung tinggi. Rupiah sudah selayaknya diakui, dibanggakan, dan dijaga oleh setiap warga negara Indonesia.

Kamis, 19 Mei 2016

MENABUNG

Perekonomian Indonesia

Menabung (melakukan investasi secara rutin) seringkali dilakukan untuk berbagai macam tujuan. Namun demikian, apabila kita menyisihkan uang secara rutin, maka uang yang  dikumpulkan tersebut bisa sangat bermanfaat.


Seseorang yang memiliki penghasilan sebesar Rp 1 juta per bulan, misalnya, setelah setahun menabung hanya memiliki saldo rekening Rp 200 ribu di rekeningnya. Setelah ditanya kenapa jumlah saldo rekeningnya cuma sebesar itu setelah bekerja setahun, ia mengatakan penghasilannya sering habis dipakai dalam sebulan. Jadi, ia tidak bisa menabung. Padahal menabung tidak perlu dengan jumlah besar, asalkan rutin, makan akan memperoleh hasil yang lumayan.



Kebanyakan orang membelalanjakan terlebih dahulu uang mereka, kemuadia sisanya ditabung, padahal lebih baik kita pisahkan dulu mana uang yang kita gunakan untuk kebutuhan, dan mana uang yang akan kita tabung.. Bila itu kita lakukan secara rutin, maka setelah setahun, kita akan memiliki simpanan dalam jumlah besar.


Bila kita melakukan hal itu, maka tidak ada alasan lagi bagi untuk tidak menabung.  mungkin saja uang  belanja jadi berkurang. Tapi itulah konsekuensinya: Kita perlu memiliki sejumlah dana sebagai cadangan untuk masa depan.

Sebagai contoh, penghasilan kita tadalah Rp 1 juta per bulan. Tadinya, kita biasa membelanjakan Rp 1 juta tersebut sampai habis. Sekarang, dengan menabung Rp 100 ribu per bulan di muka, maka total pengeluaran Anda cuma tinggal Rp 900 ribu per bulan.

Bila merasa jumlah itu tidak cukup, maka kita harus melakukan satu diantara tiga pilihan dibawah ini:

Meningkatkan pendapatan.
Dalam contoh di atas, pendapatan Rp 1 juta ditingkatkan menjadi Rp 1,1 juta. Dengan kita tetap menabung Rp 100 ribu, maka pengeluaran  bukan lagi Rp 900 ribu, tapi kembali menjadi Rp 1 juta.

Menekan pengeluaran Anda. 
Dalam contoh di atas, kita harus mengurangi pengeluaran yang tadinya Rp 1 juta menjadi Rp 900 ribu saja.

Melakukan keduanya, 
yakni meningkatkan pendapatan sekaligus menekan biaya hidup. Dalam contoh di atas, kita bisa meningkatkan pendapatan menjadi Rp 1,1 juta, dan menekan pengeluaran menjadi Rp 900 ribu. Dengan demikian, Kita malah memiliki selisih yang lebih besar lagi untuk ditabungkan!

Terserah  mana dari ketiga cara tadi yang hendak  dipilih. Yang paling penting, kita harus membiasakan diri untuk menabung. Ingat selalu: Anda perlu dana cadangan untuk masa-masa yang tak terduga kelak. 


TEMPAT MENABUNG

Ada banyak pilihan yang bisa kita gunakan sebagai tempat menabung. Salah satu tempat menabung yang paling populer bagi orang Indonesia adalah tabungan di bank. Kelebihan tabungan adalah bahwa dana dalam tabungan bisa diambil kapan pun. Kelemahan tabungan adalah bahwa pada saat ini, umumnya tabungan di bank hanya memberikan bunga yang kecil.

Selain itu, kita mungkin juga bisa menabung dengan membeli emas. Bila kita menabung sebesar, katakan, Rp 200 ribu per bulan, kita mungkin bisa membeli emas yang jumlahnya sesuai dengan nilai uang yang yang ditabungkan. Pada saat ini, banyak tersedia koin emas yang bisa dibeli dengan jumlah satu gram saja.

Sebagai alternatif, bisa juga menabung ke dalam bentuk investasi seperti Reksa Dana. Reksa Dana adalah sebuah bentuk investasi dimana uang yang Anda tabungkan akan dikelola oleh sebuah tim Manajer Investasi untuk diinvestasikan ke dalam berbagai macam produk investasi. Untuk bisa berinvestasi dalam Reksa Dana, bisa dimulai dengan jumlah persyaratan dana minimal sebesar Rp 100 ribu.


PERAN SUATU BANGSA

Perekonomian Indonesia

Indonesia merupakan negara dengan bangsa yang besar, ditambah lagi Sumber Daya Alam yang melimpah dari Sabang sampai merauke. Beragam budaya di Indonesia, ikut menguatkan Indonesia merupakan negara yang kaya. Hal ini seharusnya membuat negara Indonesia menjadi negara yang maju dan juga sangat berpengaruh di Dunia.



Tetapi hal tersebut belum cukup untuk membuat negara dikatakan maju, Masih banyak faktor lain yang mempengaruhi perkembangan suatu negara, salah satunya kualitas bangsa indonesia itu sendiri.

Sudah tidak aneh lagi bila masyarakat indonesia tidak disiplin, hal itu merupakan problem yang sangat sulit diatasi. Sifat bangsa indonesia saat ini, cenderung mementingkan dirinya sendiri, asalkan dia enak, cepat, mudah, maka dia akan melakukan berbagai cara untuk memenuhi keinginannya, meskipun harus melakukan perbuatan tidak disiplin. Contohnya menorobos antrian, parkir sembarangan, buang sampah tdk pada tempatnya, tidak tepat waktu dan lain-lain.

Begitu juga para pemimpin di negara ini, mereka banyak mencontohkan hal-hal yang tidak patut untuk ditiru, misalnya tidur pada saat rapat, menonton video porno, korupsi, membeli hukum dengan uang, dan masih banyak lagi. Otomatis sifat buruk tersebut bisa dengan mudah ditiru oleh masyarakat indonesia.
Akibat ketidakdisiplinan bisa kita rasakan saat ini, kota besar selalu macet, sampah berserakan dimana-mana. Manajemen waktu tidak tepat, intinya karena ketidakdisiplinan bisa merugikan banyak orang. Parahnya banyak masyarakat malah menyalahkan pemerintah karena terjadi hal-hal tersebut. Padahal kitalah bangsa indonesia yang sehari-hari banyak melakukan aktifitas di negara tercinta

Bagaimana dengan negara maju ? Bila indonesia bandingkan dengan salah satu negara maju seperti singapura, maka negara kita jauh tertinggal, khususnya kualitas masyarakat. Di singapura Umumnya masyarakat sangat tertib, tidak membuang sampah sembarangan, mengikuti semua peraturan, lebih mementingkan kepentingan umum, intinya memiliki kesadaran diri sendiri. karena hal itu, maka akan terbentuklah negara yang nyaman untuk kita tempati.

Rabu, 18 Mei 2016

E-MONEY

Perekonomian Indonesia
Ekosistem bisnis digital semakin berkembang di Indonesia. Salah satu hasil perkembangannya diwujudkan dalam ekosistem uang elektronik (e-money). Jika dilihat secara kontribusi, sektor e-money memang belum mencapai angka yang optimal. Namun, lambat laun jumlah pengguna e-money di Indonesia terus melonjak.


e-money adalah alat pembayaran dengan nilai uang telah tersimpan secara elektronik pada server atau pun kartu. Kartu E-money ini kemudian dapat digunakan untuk transaksi pembayaran di internet maupun merchant-merchant yang telah bekerja sama dengan bank penerbit kartu e-money.
Beberapa Bank penerbit kartu e-money adalah Bank Mandiri (e-toll card/e-money), Bank BRI (Brizzi), Bank BCA (Flazz), Bank BNI (TapCash), Bank DKI (JakCard) dan Bank Mega (MegaCash).
Selain itu ada beberapa e-money yang beredar di Indonesia, Elevenia yang merupakan lini binis e-commerce salah satu operator seluler terbesar di Indonesia, XL, sendiri sudah menyediakan 5 pilihan pembayaran melalui e-money, yakni XL Tunai, T-Cash, Indosat Dompetku, BBM Money, dan yang terbaru adalah Mandiri e-cash.
E-money menjadi popular karena banyaak digunakan untuk transaksi online maupun offline. Bahkan, beberapa fasilitas telah menggunakan e-money sebagai pembayaran. Contohnya pembayaran tol, commuterline, transjakarta, parkir, dan masih banyak lagi.
E-money memiliki berbagai keuntungan, Pertama kita tidak perlu membawa uang fisik untuk melakukan transaksi, sehingga lebih aman. Cara bertransaksipun lebih cepat karena tinggal mengurangi nilai uang yang terpakai tanpa harus menghitung terlebih dahulu. Tetapi kekurangannya, bila kartu E-money hilang, maka semua jumlah uang kita yang ada pada kartu tersebut pun akan hilang. Saat ini e-money juga belum bisa digunakan di pasar tradisional.


Selasa, 17 Mei 2016

NERACA PEMBAYARAN, ARUS MODAL ASING, UTANG LUAR NEGERI

Perekonomian Indonesia

NERACA PEMBAYARAN

Neraca pembayaran adalah catatan dari semua transaksi ekonomi internasional yang meliputi perdagangan, keuangan dan moneter antara penduduk dalam negeri dengan penduduk luar negeri selama periode waktu tertentu, biasanya satu tahun atau dikatakan sebagai laporan arus pembayaran (keluar dan masuk) untuk suatu negara. Neraca pembayaran secara esensial merupakan sistem akuntansi yang mengukur kinerja suatu negara. Pencatatan transaksi dilakukan dengan pembukuan berpasangan (double-entry bookkeeping system), yaitu; tiap transaksi dicatat satu sebagai kredit dan satu lagi sebagai debit.

Transaksi yang dicatat sebagai kredit adalah arus masuk valuta. arus masuk valuta adalah transaksi-transaksi yang mendatangkan valuta asing, yang merupakan suatu peningkatan daya beli eksternal atau sumber dana. Sedangkan transaksi yang dicatat sebagai debit adalah arus keluar valuta. Arus keluar valuta adalah transaksi-transaksi pengeluaran yang membutuhkan valuta asing, yang merupakan suatu penurunan daya beli eksternal atau penggunaan dana.

Tiap-tiap credit entry (bertanda positif) harus diseimbangkan (balanced) dengan debit entry (bertanda negatif) yang sama. Kedua entries tersebut dikombinasikan untuk menghasilkan laporan sumber-sumber dan penggunaan modal nasional (dari mana kita memperoleh danadana/ daya beli, dan bagaimana kita mengunakannya). Jadi, total kredit dan debit dari neraca pembayaran suatu negara akan sama secara agregat; namun, dari komponen-komponen neraca pembayaran, mungkin terdapat surplus dan defisit. Tabel 1.1. berikut merangkum definisi diatas.

Satu-satunya kesulitan riil dalam memahami bagaimana tiap transaksi mempengaruhi neraca pembayaran terletak pada interpretasi dari aset finansial dan hutang kepada pihak luar negeri. Contoh berikut membantu pemahaman tersebut diatas.

Contoh 1.1 : Suatu perusahaan RI meminjam Poundsterling Inggris. Jelas, pinjaman ini merupakan peningkatan hutang penduduk/perusahaan RI pada pihak luar negeri (Inggris).

Pinjaman ini merupakan suatu credit entry pada neraca pembayaran. Debit entry yang sama akan diklasifikasikan sebagai suatu peningkatan dalam kepemilikan aset financial luar negeri, yaitu rekening bank debitor RI (yang didenominasi) dalam sterlingmerupakan suatu aset.

Memiliki aset dalam valuta asing sama seperti memberikan pinjaman jangka pendek kepada negara lain.

Komponen Neraca Pembayaran

Neraca pembayaran dapat dipecah ke dalam beberapa kategori yaitu; transaksi berjalan (current account), neraca modal (capital account), dan cadangan devisa negara (official reserves account)

1. Transaksi berjalan (current account).

Merupakan bagian dari neraca pembayaran yang berisi arus pembayaran jangka pendek (mencatat transaksi ekspor-impor barang dan jasa), yang meliputi :

a. ekspor dan impor barang-barang dan jasa ekspor barang-barang dan jasa yang diperlakukan sebagai kredit impor barang-barang dan jasa diperlakukan kembali sebagai debit

b. net investment income tingkat bunga dan dividen diperlakukan sebagai jasa karena merepresentasikan pembayaran untuk penggunaan modal.

c. net transfer (transfer unilateral)
meliputi bantuan luar negeri, pemberian-pemberian dan pembayaran lain antar pemerintah dan antar pihak swasta. Net transfer bukan merupakan perdagangan barang dan jasa. Atau dengan kata lain transaknsi berjalan merangkum aliran dana antara satu Negara tertentu dengan seluruh negara lain sebagai akibat dari pembelian barang-barang atau jasa, provisi income atas aset finansial, atau transfer unilateral (misalnya bantuan bantuan antar pemerintah dan antar pihak swasta). Transaksi berjalan merupakan ukuran posisi perdagangan intenasional yang luas. Defisit transaksi berjalan menjelaskan arus dana yang keluar suatu negara lebih besar dari dana-dana yang diterimanya.

Komponen transaksi berjalan meliputi neraca perdagangan dan neraca barang dan jasa.

Transaksi berjalan umumnya digunakan untuk menilai neraca perdagangan. Neraca Perdagangan secara sederhana merupakan selisih/perbedaan antara ekspor dan impor. Jika impor lebih tinggi dari ekspor, maka yang terjadi adalah defisit neraca perdagangan.

Sebaliknya, jika ekspor lebih tinggi dari impor, yang terjadi adalah surplus. Sedangkan Neraca Jasa adalah neraca perdagangan ditambah jumlah pembayaran bunga kepada para investor luar negeri dan penerimaan dividen dari investasi di luar negeri, serta penerimaan dan pengeluaran yang berhubungan dengan pariwisata dan transaksitransaksi ekonomi lainnya.

2. Neraca Modal (Capital Account)
Merupakan bagian dari neraca pembayaran yang mencerminkan perubahan-perubahan dalam kepemilikan aset jangka pendek dan jangka panjang (seperti saham, obligasi dan real estate) suatu negara, Yang meliputi : a. Arus modal masuk tercatat sebagai kredit karena suatu Negara menjual aset berharga kepada pihak asing untuk memperoleh uang tunai.

a. Arus modal keluar tercatat sebagai debit karena suatu Negara membeli asset berharga dari pihak asing (luar negeri).

b. Transaksi-transaksi neraca modal diklasifikasi sebagai investasi portfolio, langsung atau jangka pendek.
Untuk dapat membeli aset luar negeri diperlukan valuta asing, dengan demikian arus modal neto menggambarkan demand terhadap valuta asing. Nilai valuta asing ditentukan oleh demand valas untuk membeli barang-barang dan jasa dan demand terhadap valas untuk membeli aset. Neraca Modal adalah ukuran investasi jangka pendek dan jangka panjang suatu negara, termasuk investasi langsung luar negeri dan investasi dalam sekuritas.

3. Cadangan Devisa Negara (Official Reserves Account)
Mengukur perubahan-perubahan dalam cadangan internasional yang dimiliki oleh otoritas keuangan suatu negara. Hal ini mencerminkan surplus atau defisit transaksi-transaksi ekonomi neraca berjalan dan meraca modal suatu negara yang dihasilkan dengan cara mencari nilai selisih (netting) dari cadangan aset dan cadangan hutang. Cadangan devisa terdiri dari :

a) Cadangan internasional yang terdiri dari emas dan aset luar negeri yang dapat diperdagangkan.

b) Peningkatan dalam tiap aset tercatat sebagai debit

c) Penurunan cadangan aset tercatat sebagai kredit

Ukuran-ukuran Neraca Pembayaran

Neraca pembayaran dapat disusun dengan mengkombinasi pos-pos neraca pembayaran berikut :

1. Basic balance focus pada transaksi-transaksi yang dianggap penting bagi kesehatan ekonomis valuta. Basic balance menyeimbangkan neraca berjalan dan arus modal jangka panjang, namun tidak mengikutsertakan arus modal jangka pendek, seperti deposito deposito bank yang sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor temporer; kebijakan moneter jangka pendek, perubahan-perubahan dalam suku bunga dan antisipasi-antisipasi fluktuasi valuta. Basic balance menekankan trend jangka waktu yang lebih panjang pada neraca pembayaran.

2. Net liquidity balance (neraca likuiditas neto) atau neraca keseluruhan meliputi basic balance ditambah arus modal jangka pendek tidak likuid pihak swasta dan error and omission. Neraca Keseluruhan mengukur perubahan pinjaman pihak swasta domestik atau pinjaman pihak swasta domestik ke luar negeri yang dibutuhkan untuk mempertahankan pembayaran dalam posisi equilibrium tanpa menyesuaikan cadangan devisa. Arus modal swasta jangka pendek tidak likuid dan error and omission tercatat dalam neraca, sementara aset dan hutang likuid tidak dicatat (dikeluarkan).

3. Neraca transaksi cadangan devisa menunjukkan penyesuaian cadangan devisa yang akan dibuat untuk mencapai equilibrium neraca. Karena neraca pembayaran harus diseimbangkan, tiap perbedaan yang tidak dapat ditelusuri atas transaksi-transaksi tertentu dicatat dalam statistical discrepancy (selisih yang belum dapat diperhitungkan).





ARUS MODAL ASING

Dalam usaha meningkatkan laju pembangunan nasional, selain terus meningkatkan sumber pembiayaan dari dalam negeri, disadari bahwa sumber pembiayaan dari luar negeri tetap diperlukan namun, berkaitan dengan upaya menuju masyarakat yang maju dan mandiri, peran relative sumber pembiayaan luar negeri diupayakan terus menurun. Oleh karena itu, prioritas sumber pembiyaan luar negeri diberikan kepada pembiayaan dalam bentuk investasi langsung atau penanaman modal asing (PMA, foreign direct investment).

Investasi luar negeri atau penanaman modal asing didorong bagi kegiatan ekspor dan kegiatan pembangunan yang belum dapat dilakukan oleh modal dan kemampuan teknologi dalam negeri. Perlunya PMA dilandaskan pada pembangunan, pertumbuhan, serta pemerataan ekonomi. Membuka lapangan pekerjaan dan mengurangi angka pengangguran , untuk menarik investor asing perlu adanya iklim investasi yang menarik, stabil, birokrasi yang mudah sarana, prasarana, juga infrastruktur yang mendukung / menunjang.

Regulasi yang konsisten keamanan investasi dan aset serta kepastian untuk berusaha, Pemerintah juga telah mengeluarkan kebijakan deregulasi, debirokrasi, dan desentralisasi dalam bidang investasi baik dalam negeri maupun luar negeri. Peraturan pemerintah No.20 tahun 1994tentang kebijakan deregulatif memungkinkan pihak asing menanam modal 100%. Daerah-daerah telah diberi paket 23 oktober 1993, yang memberi kewenangan kepada pemerintah daerah (PEMDA), untuk pengambilan keputusan seputar investasi didaerah

Keputusan bukan lagi berada ditangan pemerintah pusat, sedang mengenai pinjaman luar negeri Negara kita Indonesia, bantuan luar negeri hanya sebagai pelengkap. Perolehannya atau penerimaannya harus dengan syarat lunak, tidak mebebankan dan masih dalam batas kemampuan Negara untuk membayar tanpa ikatan pololitik, pinjaman luar hanya dipakai untuk dana pembangunan yang belum dapat dipenuhi dari sumber dalam negeri. Pengelolaan pinjaman luar negeri meliputi mekanisme tindakan pemantauan dan evaluasi.

Menyangkut aspek jumlah: komposisi, denominasi valuta, tingkat suku bunga, dan jatuh tempo pelunasannya. Dengan demikian dapat ditekan risiko gejolak tingkat bunga dan perubahan kurs valuta, serta dampak bagi beban utang nasional.


UTANG LUAR NEGERI

Utang luar negeri atau pinjaman luar negeri, adalah sebagian dari total utang suatu negara yang diperoleh dari para kreditor di luar negara tersebut. Penerima utang luar negeri dapat berupa pemerintah, perusahaan, atau perorangan. Bentuk utang dapat berupa uang yang diperoleh dari bank swasta, pemerintah negara lain, atau lembaga keuangan internasional seperti IMF dan Bank Dunia.

Pembayaran utang

Utang luar negeri pemerintah memakan porsi anggaran negara (APBN) yang terbesar dalam satu dekade terakhir. Jumlah pembayaran pokok dan bunga utang hampir dua kali lipat anggaran pembangunan, dan memakan lebih dari separuh penerimaan pajak. Pembayaran cicilan utang sudah mengambil porsi 52% dari total penerimaan pajak yang dibayarkan rakyat sebesar Rp 219,4 triliun.[2] Jumlah utang negara Indonesia kepada sejumlah negara asing (negara donor)di luar negeri pada posisi finansial 2006, mengalami penurunan sejak 2004 lalu sehingga utang luar negeri Indonesia kini 'tinggal' USD 125.258 juta atau sekitar Rp1250 triliun lebih.

Pada tahun 2006, pemerintah Indonesia melakukan pelunasan utang kepada IMF. Pelunasan sebesar 3,181,742,918 dolar AS merupakan sisa pinjaman yang seharusnya jatuh tempo pada akhir 2010.[4] Ada tiga alasan yang dikemukakan atas pembayaran utang tersebut, adalah meningkatnya suku bunga pinjaman IMF sejak kuartal ketiga 2005 dari 4,3 persen menjadi 4,58 persen; kemampuan Bank Indonesia (BI) membayar cicilan utang kepada IMF; dan masalah cadangan devisa dan kemampuan kita (Indonesia) untuk menciptakan ketahanan.

Angka kemiskinan dan pengangguran

Sejak krisis, angka kemiskinan dan pengangguran masih tinggi. Berdasar data Badan Pusat Statistik Nasional Indonesia (BPS) bahwa 17,7 persen atau 39 juta penduduk Indonesia tergolong kategori penduduk miskin. Pengangguran sebanyak 10,4 persen. Diantara 100 juta angkatan kerja menganggur, 10,5 juta pengangguran terbuka.

Perbaikan ekonomi makroAdanya perbaikan ekonomi makro ditandai dengan:
Rendahnya angka inflasi pada September 2006 yang hanya mencapai 0,38 persen yang membuat ekspektasi inflasi tahun 2006 kembali satu digit dibawah 8 persen.

Pembayaran utang yang berimbang (balance of payment) yang membaik

Nilai tukar rupiah yang cukup stabil, yaitu sebesar Rp.9.200 per USD.

Angka-angka tersebut cukup menjanjikan bagi peningkatan perekonomian.


SUMBER :

KURANG DIMINATINYA PRODUK DALAM NEGERI

Pereknomian Indonesia

Indonesia merupakan negara kepulauan yang kaya akan Sumber Daya Alam, terbentang dari Sabang sampai Merauke. Dari banyaknya pulau menghasilkan Sumber Daya Alam yang beragam, sesuai kondisi geografisnya, tetapi hal ini tidak diikuti dengan perkembangan penduduk yang merata.


Jumlah penduduk Indonesia menjadi yang terbesar keempat di dunia, artinya Indonesia bisa bersaing di dunia internasional, salah satunya sektor Industri. Produk indonesia sangat beragam, hampir bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri, jadi seharusnya produk indonesia bisa mendominasi produk yang beredar di indonesia. Faktanya, justru produk dengan brand-brand asing yang banyak beredar di Indonesia. Banyaknya Masyarakat Indonesia yang konsumtif, menjadi salah satu faktor mengapa produk dalam negeri kalah bersaing dengan produk luar.

Selain faktor tersebut, penilaian buruk masyarakat terhadap produk dalam negeri membuat pasar produk dalam negeri kecil (kalah bersaing), mereka menilai produk Indonesia kurang kualitasnya, tidak tahan lama, layanan purna jual yang buruk, dsb. Sebernarnya hal itu tidak sepenuhnya benar, banyak produk indonesia dengan kualitas the best, dan mampu bersaing di pasar Internasional. 
Rasa gengsi yang biasanya dimiliki anak muda membuat produk asing mudah mengambil pasar di Indonesia, contohnya para remaja sosialita lebih bangga menggunakan ponsel berlogo Apel bekas gigitan (Apple) dengan fitur yang wah... Hampir semua elektronik dikuasai oleh brand luar.

Di bidang kuliner, restoran-restoran ala barat, banyak diminati, khususnya di kota-kota besar, padahal makan khas indonesia pun tidak kalah enaknya. Begitu juga beragam buah dan sayur yang beredar di pasaran, buah dan sayur impor terlihat lebih segar dan harganya lebih murah dari yang lokal, ini disebabkan karena penggunaan teknologi yang berbeda. Di bidang fashion, pakaian dengan brand barat lebih banyak digunakan oleh anak muda, dibandingkan batik yang hanya diapakai saat acara-acara tertentu saja.

Beberapa bidang diatas hanya sebagian bidang yang gagal dikuasai oleh produk domestik, masih banyak bidang-bidang lain yang juga gagal dikuasai produk dalam negeri. Jadi solusinya kita harus menciptakan produk berkualitas dibarengi dengan layanan purna jual yang memadai. Maka dibutuhkanlah  Sumber Daya Manusia yang berkualitas juga, dibarengi dengan perkembangan teknologi terkini. Peran pemerintah pun sangat penting, seharusnya pemerintah memberikan perhatian lebih terhadap produk dalam negeri.


Senin, 16 Mei 2016

PERDAGANGAN LUAR NEGERI

Perekonomian Indonesia

Perdagangan luar negeri adalah perdagangan yang terjadi di luar negeri, kegiatan perdagangan luar negeri ini tergantung pada keadaan pasar hasil produksi maupun pasar faktor produksi, masing-masing pasar yang saling berhubungan satu dengan lain yang dapat mempengaruhi pendapatan ataupun kesempatan kerja.Selain itu, permintaan akan sesuatu barang ditentukan oleh pendapatan kita dapat menduga bahwa ada hubungan antara pendapatan satu negara dengan pembelian barang luar negeri (impor). Jika pendapatan naik, maka pembelian barang-barang dan jasa (dari dalam Negeri maupun impor) dapat mengalami kenaikan ada 3 aspek dari peranan perdagangan luar negeri dalam perekonomian yaitu: 
  • Keuntungan yang dapat di peroleh sesuatu Negara dari melakukan perdagangan luar negeri.
  • Kebujakan membatasi perdagangan dan proteksi dalam perdagangan luar negeri. 
  • Mengenai globalisasi. 

Berdagang dengan negara lain kemungkinan dapat memperoleh keuntungan, yakni dapat membeli barang yang harganya lebih rendah dan mungkin dapat menjual keluar negeri dengan harga yang relative lebih tinggi. Perdagangan luar negeri sering timbul karena adanya perbedaan harga barang di berbagai negara. 

Perbedaan harga inilah yang menjadi pangkal timbulnya perdagangan antar negara. Dan perbedaan harga bukanlah hanya ditimbulkan oleh karena adanya perbedaan ongkos produksi, tetapi juga karena perbedaan dalam pendapatan serta selera permintaan akan sesuatu barang sangat ditentukan oleh selera dan pendapatan. Selera dapat memainkan peranan penting dalam menentukan permintaan akan sesuatu barang antara berbagai negara. Apabila persediaan suatu barang di satu negara tidak cukup untuk memenuhi permintaan, negara tersebut dapat mengimpor dari negara lain. 

Untuk suatu barang tertentu faktor selera dapat memegang peranan penting. Misalnya: mobil, rokok, pakaian, meskipun satu negara tertetu telah dapat menghasilkan barang-barang tersebut, namun kemungkinan besar impor dari negara lain dapat terjadi. Hal ini dikarenakan faktor selera, dimana penduduk negara tersebut lebih menyukai barang-barang buatan negara lain. 

TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL


Sebelum membahas teori perdagangan internasional, terlebih dahulu perlu kamu ketahui manfaat mempelajari teori perdagangan internasional. Manfaat mempelajari teori perdagangan internasional, di antaranya sebagai berikut.

  1. Membantu menjelaskan arah dan komposisi perdagangan antarnegara, serta efeknya terhadap struktur perekonomian suatu negara. 
  2.  Dapat menunjukkan adanya keuntungan yang timbul dari adanya perdagangan internasional (gains from trade). 
  3. Dapat mengatasi permasalahan neraca pembayaran yang defisit. 

Adapun teori-teori perdagangan internasional dapat diuraikan sebagai berikut.
  1.  Pandangan Kaum Merkantilisme 
Merkantilisme merupakan suatu kelompok yang mencerminkan cita-cita dan ideologi kapitalisme komersial, serta pandangan tentang politik kemakmuran suatu negara yang ditujukan untuk memperkuat posisi dan kemakmuran negara melebihi kemakmuran perseorangan. Teori Perdagangan Internasional dari Kaum Merkantilisme berkembang pesat sekitar abad ke-16 berdasar pemikiran mengembangkan ekonomi nasional dan pembangunan ekonomi, dengan mengusahakan jumlah ekspor harus melebihi jumlah impor. 

Dalam sektor perdagangan luar negeri, kebijakan merkantilis berpusat pada dua ide pokok, yaitu: 

a. pemupukan logam mulia, tujuannya adalah pembentukan negara nasional yang kuat dan pemupukan kemakmuran nasonal untuk mempertahankan dan mengembangkan kekuatan negara tersebut; 

b. setiap politik perdagangan ditujukan untuk menunjang kelebihan ekspor di atas impor (neraca perdagangan yang aktif). Untuk memperoleh neraca perdagangan yang aktif, maka ekspor harus didorong dan impor harus dibatasi. Hal ini dikarenakan tujuan utama perdagangan luar negeri adalah memperoleh tambahan logam mulia. 

Dengan demikian dalam perdagangan internasional atau perdagangan luar negeri, titik berat politik merkantilisme ditujukan untuk memperbesar ekspor di atas impor, serta kelebihan ekspor dapat dibayar dengan logam mulia. Kebijakan merkantilis lainnya adalah kebijakan dalam usaha untuk monopoli perdagangan dan yang terkait lainnya, dalam usahanya untuk memperoleh daerah-daerah jajahan guna memasarkan hasil industri. Pelopor Teori Merkantilisme antara lain Sir Josiah Child, Thomas Mun, Jean Bodin, Von Hornich dan Jean Baptiste Colbert. 



2. Teori Keunggulan Mutlak (Absolut Advantage) oleh Adam Smith

Dalam teori keunggulan mutlak, Adam Smith mengemukakan ide-ide sebagai berikut.

a. Adanya Division of Labour (Pembagian Kerja Internasional)
dalam Menghasilkan Sejenis Barang Dengan adanya pembagian kerja, suatu negara dapat memproduksi barang dengan biaya yang lebih murah dibanding negara lain, sehingga dalam mengadakan perdagangan negara tersebut memperoleh keunggulanmutlak. 

b. Spesialisasi Internasional dan Efisiensi Produksi
Dengan spesialisasi, suatu negara akan mengkhususkan pada produksi barang yang memiliki keuntungan. Suatu Negara akan mengimpor barang-barang yang bila diproduksi sendiri (dalam negeri) tidak efisien atau kurang menguntungkan, sehingga keunggulan mutlak diperoleh bila suatu Negara mengadakan spesialisasi dalam memproduksi barang. 

Keuntungan mutlak diartikan sebagai keuntungan yang dinyatakan dengan banyaknya jam/hari kerja yang dibutuhkan untuk membuat barang-barang produksi. Suatu negara akan mengekspor barang tertentu karena dapat menghasilkan barang tersebut dengan biaya yang secara mutlak lebih murah daripada negara lain. Dengan kata lain, negara tersebut memiliki keuntungan mutlak dalam produksi barang. 

Jadi, keuntungan mutlak terjadi bila suatu negara lebih unggul terhadap satu macam produk yang dihasilkan, dengan biaya produksi yang lebih murah jika dibandingkan dengan biaya produksi di negara lain. 




Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui, bahwa Indonesia lebih unggul untuk memproduksi rempah-rempah dan Jepang lebih unggul untuk produksi elektronik, sehingga negara Indonesia sebaiknya berspesialisasi untuk produk rempah-rempah dan negara Jepang berspesialisasi untuk produk elektronik. Dengan demikian, seandainya kedua negara tersebut mengadakan perdagangan atau ekspor dan impor, maka keduanya akan memperoleh keuntungan. 

Besarnya keuntungan dapat dihitung sebagai berikut. 

a. Untuk negara Indonesia, Dasar Tukar Dalam Negeri (DTD) 1 kg rempah-rempah akan mendapatkan 1 unit elektronik, sedangkan Jepang 1 kg rempah-rempah akan mendapatkan 4 unit elektronik. Dengan demikian, jika Indonesia menukarkan rempah-rempahnya dengan elektronik Jepang akan memperoleh keuntungan sebesar 3 unit elektronik, yang diperoleh dari (4 elektronik – 1 elektronik). 

b. Untuk negara Jepang Dasar Tukar Dalam Negerinya (DTD) 1 unit elektronik akan mendapatkan 0,25 rempah-rempah, sedangkan di Indonesia 1 unit elektronik akan mendapatkan 1 kg rempah-rempah. Dengan demikian, jika negara Jepang mengadakan perdagangan atau menukarkan elektroniknya dengan Indonesia akan memperoleh keuntungan sebesar 0,75 kg rempah-rempah, yang diperoleh dari ( 1 kg rempahrempah – 0,25 elektronik). 


3. Teori Keunggulan Komparatif (Comparative Advantage) oleh David Ricardo 

David Ricardo menyampaikan bahwa teori keunggulan mutlak yang dikemukakan oleh Adam Smith memiliki kelemahan, di antaranya sebagai berikut. 

a. Bagaimana bila suatu negara lebih produktif dalam memproduksi dua jenis barang dibanding dengan Negara lain? 

Sebagai gambaran awal, di satu pihak suatu negara memiliki faktor produksi tenaga kerja dan alam yang lebih menguntungkan dibanding dengan negara lain, sehingga negara tersebut lebih unggul dan lebih produktif dalam menghasilkan barang daripada negara lain. Sebaliknya, di lain pihak negara lain tertinggal dalam memproduksi barang. Dari uraian di atas dapat disimpilkan, bahwa jika kondisi suatu negara lebih produktif atas dua jenis barang, maka negara tersebut tidak dapat mengadakan hubungan pertukaran atau perdagangan. 

b. Apakah negara tersebut juga dapat mengadakan perdagangan internasional? 

Pada konsep keunggulan komparatif (perbedaan biaya yang dapat dibandingkan) yang digunakan sebagai dasar dalam perdagangan internasional adalah banyaknya tenaga kerja yang digunakan untuk memproduksi suatu barang. Jadi, motif melakukan perdagangan bukan sekadar mutlak lebih produktif (lebih menguntungkan) dalam menghasilkan sejenis barang, tetapi menurut David Ricardo sekalipun suatu negara itu tertinggal dalam segala rupa, ia tetap dapat ikut serta dalam perdagangan internasional, asalkan Negara tersebut menghasilkan barang dengan biaya yang lebih murah (tenaga kerja) dibanding dengan lainnya. 

Jadi, keuntungan komparatif terjadi bila suatu negara lebih unggul terhadap kedua macam produk yang dihasilkan, dengan biaya tenaga kerja yang lebih murah jika diban-dingkan dengan biaya tenaga kerja di negara lain. 

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui, bahwa negara Jepang unggul terhadap kedua jenis produk, baik elektronik maupun rempah-rempah, akan tetapi keunggulan tertingginya pada produksi elektronik. Sebaliknya, negara Indonesia lemah terhadap kedua jenis produk, baik rempah-rempah maupun elektronik, akan tetapi kelemahan terkecilnya pada produksi rempah-rempah.

Jadi, sebaiknya negara Jepang berspesialisasi pada produk elektronik dan negara Indonesia berspesialisasi pada produk rempah-rempah. Seandainya kedua negara tersebut mengadakan perdagangan, maka keduanya akan mendapatkan keuntungan.

Besarnya keuntungan dapat dihitung sebagai berikut.

a. Di Jepang 1 unit elektronik = 0,625 kg rempah-rempah, sedangkan di Indonesia 1 unit elektronik = 1 kg rempahrempah. Jika negara Jepang menukarkan elektronik dengan rempah-rempah di Indonesia, maka akan mendapatkan keuntungan sebesar 0,375, yang diperoleh dari (1 rempahrempah – 0,625 rempah-rempah).

b. Di Indonesia 1 kg rempah-rempah = 1 unit elektronik, sedang di Jepang 1 kg rempah-rempah = 1,6 unit elektronik. Jika negara Indonesia menukarkan rempah-rempahnya dengan elektronik, maka Jepang akan mendapatkan keuntungan sebesar 0,6, yang diperoleh dari (1,6 elektronik – 1 elektronik).

Teori yang dikemukakan oleh Kaum Klasik dalam teori perdagangan internasional, berdasarkan atas asumsi berikut ini.
a. Memperdagangkan dua barang dan yang berdagang dua negara.
b. Tidak ada perubahan teknologi.
c. Teori nilai atas dasar tenaga kerja.
d. Ongkos produksi dianggap konstan.
e. Ongkos transportasi diabaikan (= nol).
f. Kebebasan bergerak faktor produksi di dalam negeri, tetapi tidak dapat berpindah melalui batas negara.
g. Persaingan sempurna di pasar barang maupun pasar factor produksi.
h. Distribusi pendapatan tidak berubah.
i. Perdagangan dilaksanakan atas dasar barter.


4. Teori Permintaan Timbal Balik (Reciprocal Demand) oleh John Stuart Mill

Teori yang dikemukakan oleh J.S. Mill sebenarnya melanjutkan Teori Keunggulan Komparatif dari David Ricardo, yaitu mencari titik keseimbangan pertukaran antara dua barang oleh dua negara dengan perbandingan pertukarannya atau dengan menentukan Dasar Tukar Dalam Negeri (DTD). Maksud Teori Timbal Balik adalah menyeimbangkan antara permintaan dengan penawarannya, karena baik permintaan dan penawaran menentukan besarnya barang yang diekspor dan barang yang diimpor.

Jadi, menurut J.S. Mill selama terdapat perbedaan dalam rasio produksi konsumsi antara kedua negara, maka manfaat dari perdagangan selalu dapat dilaksanakan di kedua negara tersebut. Dan suatu negara akan memperoleh manfaat apabila jumlah jam kerja yang dibutuhkan untuk membuat seluruh barangbarang ekspornya lebih kecil daripada jumlah jam kerja yang dibutuhkan seandainya seluruh barang impor diproduksi sendiri. 


PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR DI INDONESIA

Setiap negara tak pernah terlepas dari kegiatan ekspor dan impor. Kegiatan ekspor impor didasari oleh kondisi bahwa setiap negara memiliki karakteristik sumber daya masing-masing dan tentunya karakteristik tersebut berbeda antara satu negara dengan negara lainnya. Untuk melengkapi dan mengisi perbedaan karakteristik tersebutlah, kegiatan ekspor impor dilakukan. Penting pula untuk diketahui, secara tidak langsung, kegiatan ekspor dan impor mempunyai andil yang cukup penting dalam memacu pertumbuhan ekonomi setiap negara. Berdasarkan data yang diambil dari Kementrian Perdagangan Republik Indonesia, ekspor impor juga termasuk dalam indikator ekonomi Indonesia. Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya. Akan tetapi, apakah hal tersebut mampu menutup kemungkinan nilai impor Indonesia lebih mendominasi dibandingkan nilai ekspornya? 

Ekspor 
Menurut KBBI, pengertian ekspor adalah pengiriman barang dagangan ke luar negeri. Barang dagangan yang dimaksud bisa berupa barang secara fisik ataupun jasa. Ekspor merupakan salah satu tolak ukur penting untuk mengetahui seberapa besar pertumbuhan ekonomi di suatu negara. Dari kegiatan ekspor ini maka dapat terjamin kegiatan bisnis di sektor riil semakin terjaga. Produksi barang tidak hanya berputar di dalam negeri saja akan tetapi juga berputar di perdagangan Internasional. Oleh sebab itulah, dalam jangka panjang kegiatan ekspor dapat menjadi pahlawan devisa bagi pertumbuhan ekonomi negara. 

Namun, menurut data yang didapat, perkembangan ekspor Indonesia mulai tahun 2011-2015 tidak mengalami peningkatan malah sebaliknya. Berdasarkan grafik di bawah ini, dalam kurun waktu 2011-2015, nilai ekspor Indonesia terus mengalami penurunan setiap tahunnya dari 203.496,60 juta US$ menjadi 150.252,50 juta US$ pada tahun 2015 yang lalu. Dapat disimpulkan, mulai dari tahun 2011-2015, penurunan nilai ekspor adalah sebesar 26,16%. 

Gambar 1. 
Perkembangan Nilai Ekspor Tahun 2011-2015 di Indonesia (juta US$) 

Setiap negara selalu berusaha mengembangkan nilai ekspor dari komoditas ekspor unggulannya. Perkembangan ekspor sangat penting dalam upaya peningkatan pendapatan negara yang berdampak pada perkembangan ekonomi nasional. Sejak saat itu, ekspor menjadi fokus utama dalam memacu pertumbuhan ekonomi seiring dengan berubahnya strategi industrialisasi dari penekanan pada substitusi impor ke promosi ekspor. Menurut BPS, komotidi unggulan ekspor indonesia adalah di sektor Non-Migas. Sedangkan, untuk sektor Migas sendiri, perkembangannya masih sangat jauh dibawah sektor Non-Migas.


Gambar 2. 

Perbandingan Nilai Ekspor Migas Non-Migas 2011-2015 di Indonesia (juta US$)




Impor 
Menurut KBBI, pengertian impor adalah pemasukan barang dan sebagainya dari luar negeri ke dalam negeri. Sama seperti impor, barang yang dimaksud disini adalah barang dalam bentuk fisik dan juga jasa. Dengan adanya impor, pemenuhan kebutuhan suatu negara dapat terpenuhi. Impor bermanfaat untuk mengisi kekosongan barang atau jasa yang tidak dapat diproduksi oleh negara itu sendiri. Contohnya, mesin-mesin canggih di pabrik. Tidak semua negara memiliki kemampuan untuk memproduksi sendiri mesin-mesin industri, sehingga jika ingin industri mereka berkembang, negara tersebut harus mengimpornya dari negara-negara yang mampu memproduksi mesin-mesin tersebut. Walaupun demikian, tetap diperlukan pengendalian nilai impor agar nilai impor tidak lebih mendominasi dibandingkan nilai ekspor. 

Gambar 3. 
Perkembangan Nilai Impor Tahun 2011-2015 di Indonesia (juta US$) 



untuk perkembangan nilai impor sendiri, terjadi fluktuasi nilai dari tahun 2011-2015. Yang artinya, masih ada peningkatan dalam tahun tertentu. Berdasarkan kurun waktu 2011-2015, nilai impor tertinggi berada pada tahun 2012, namun setelah itu kembali terjadi penurunan hingga mencapai titik terendah di tahun 2015, yaitu sebesar 142.739,60. US$. Menurut data Kemendagri, sama halnya dengan ekspor, komoditas utama impor Indonesia juga terdapat di sektor Non-Migas. 

Gambar 4. 
Perbandingan Nilai Ekspor Migas Non-Migas 2011-2015 di Indonesia (juta US$) 



Setelah membahas keadaan perkembangan ekspor impor Indonesia secara keseluruhan, maka dapat disimpulkan perbandingan nilai ekspor dan nilai impor Indonesia pada kurun waktu 2011-2015. 

Gambar 5. 
Perbandingan Nilai Ekspor Impor 2011-2015 di Indonesia (%) 



Pada grafik diatas disimpulkan bahwa nilai impor lebih mendominasi dibandingkan nilai ekspor, walaupun pada tahun-tahun tertentu masih terdapat nilai ekspor yang mendominasi. Sejalan dengan teori ekonomi bahwa jika suatu negara pertumbuhan ekonominya meningkat positif yang dicerminkan dari beberapa faktor ekonomi makro seperti meningkatnya ekspor yang turut berkontribusi terhadap neraca pembayaran. Sebagai contoh, menurut data BPS, pada tahun 2014 pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih besar dibandingkan pada tahun 2015. Pada tahun 2014, pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,02% sedangkan pada tahun 2015 hanya 4,79%. Dilihat dari data perkembangan nilai ekspor Indonesia, pada tahun 2014, nilai ekspor Indonesia juga lebih tinggi dibandingkan dengan nilai ekspor pada tahun 2015. Bagaimana dengan tahun 2016? 


TINGKAT DAYA SAING 

Daya saing Indonesia masih dibawah negara-negara tetangga di kawaan Asia Tenggara.Adapun faktor-faktor penyebabnya antara lain: 

 Menurut World Economic Forum (WEF),yang telah malakukan survey 139 negara, Indonesia berada pada urutan ke 44 dibawah Thailand yang berada di urutan 38,Brunei pada urutan ke 28,Malaysia pada urutan ke 26 dan Singapura pada urutan ke 3. 

Pertanyaanya,mengapa Indonesia tidak beranjak dalam kategori daya saing yang rendah?Ada beberapa penyebab mengapa Indonesia tatap bercokol pada kelompok negara dengan daya saing ekonomi yang rendah antara lain: 

1. Infrastruktur (social overhead capital).Dalam sebuah survey didapatkan bahwa kondisi jalan di Indonesia berada pada urutan ke 84 dunia,pelabuhan urutan ke 96,listrik urutan ke 97,sangat tertinggal kalau kita bandingkan lagi dengan negara asia tenggara yaitu Malaysia urutan ke 30,Thailand urutan ke 23 dan singapura berada pada urutan ke 5. Dengan kualitas yang demikian akan melemahkan dorongan untuk berusaha atau memperluas usaha dan juga dapat menghambat investor asing tidak tertarik melakukan investasi langsung.Mereka lebih tertarik berinvestasi dalam bentuk portofolio,seperti Surat Utang Negara (SUN).Sekarang ini,arus modal asing melalui pembelian SUN sebesar Rp 178,5 trilliun.Tetapi modal ini sulit dipergunakan membiayai sektor riil karena merupakan hot money,dan sebaliknya dapat menyebabkan bencana apabila sewaktu-waktu penanam modal menarik modalnya. 

2. Birokrasi pemerintah.Birokrasi pemerintah sampai saat ini masih belum effisien.Pengurusan ijin-ijin usaha dan ijin lainya memerlukan waktu yang lama dan harus melalui mata rantai yang panjang dan masih disertai pungutan-pungutan yang tidak semestinya. 

3. Kepastian hukum.Salah satu faktor yang sangat mempengaruhi semangat berusaha dan berkompetisi adalah kepastian hukum.Iklim usaha yang baik dan semangat bersaing yang fair hanya dapat dilakukan apabila negara menjamin tegaknya supremasi hukum (rule of law). 

4. Korupsi.Untuk negara negara ASEAN,Indonesia masih termasuk negara terkorup.Korupsi di Indonesia sudah masuk pada semua tingkat birokrasi,dari tingkat paling atas sampai ke tingkat paling bawah. 

5. Kualitas sumber daya manusia.Kualitas sumber daya manusia Indonesia masih rendah.Hal ini disebabkan antara lain karena tingkat pendidikan yang rendah.Tingkat pendidikan tersebut akan berakibat pada rendahnya tingkat produktivitas yang rendah pula.Faktor lain yang menkadi penyebab adalah tingkat kesehatan,karena tingkat ekonomi yang rendah dan biaya pengobatan yang mahal. 



SUMBER :