Selasa, 24 Mei 2016

JIKA NEGARA MENCETAK UANG SEBANYAK MUNGKIN

Perekonomian Indonesia


Menurut penelitian Bank Dunia, sekitar 100 juta jiwa penduduk Indonesia hanya memiliki penghasilan 330 ribu rupiah per bulannya. Banyak dari kita bertanya, mungkin ada yang bertanya kenapa negara kita tidak mencetak uang sebanyak-banyaknya saja? Untuk memberantas kemiskinan. Kenapa?





Intinya, kita tidak bisa mencetak uang sebanyak-banyaknya, karena hal itu bisa mengakibatkan kenaikan harga barang, dan penurunan dalam tanda kutip “nilai” uang itu sendiri, atau yang biasa disebut sebagai inflasi. Bagaimana hal itu dapat terjadi?

Pendeknya, dalam suatu pasar, banyaknya jumlah uang yang beredar dan jumlah barang yang dibutuhkan harus lah seimbang. Jika pemerintah mencetak terlalu banyak uang, kita akan juga memiliki lebih banyak uang dan tentunya membuat kemampuan membeli barang semakin tinggi, akibatnya jumlah barang yang ingin kita beli berkurang, dan harganya pun juga ikut menyesuaikan. Hal tersebut tidak mengubah apa-apa, kecuali menurunkan, dalam tanda kutip, “nilai” uang itu sendiri, sehingga nilainya semakin lama, semakin tidak berharga karena jumlahnya yang terlalu banyak.

Fakta uniknya, cukup banyak negara di dunia ini, pernah mengalami inflasi parah, akibat mencetak uang yang terlalu berlebihan. Salah satunya adalah negara Jerman setelah kalah pada perang dunia pertama dan harus membayar kerugian perang. Saking tidak berharganya, uang disana dipakai untuk mainan, menyalakan api kompor, hingga jadi penghias dinding di rumah. Kemudian selain itu juga ada negara Zimbabwe. Dimana harga telur disana bisa mencapai angka milyaran dollar zimbabwe, sangat fantastis. Dan tak ketinggalan juga, negara Hungaria setelah perang dunia kedua, yang pernah memiliki kertas uang yang bernilai nominal 1 milyar triliun, menjadikannya inflasi terparah sepanjang sejarah.

Kesimpulannya jangan pernah  mencoba mencetak uang. Karena tidak hanya membuat terjadinya inflasi, mencetak uang juga melanggar hukum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar